Minggu, 16 November 2008

Polres Cirebon Berhasil Tangkap Pengedar dan Pemakai Lexotan Saat Transaksi.

CREBON,SC- Kini Abdul Rohim (24) harus berurusan dengan pihak kepolisian Polres Cirebon, pemuda asal Desa Gebang Mekar Kec.Gebang kab.Cirebon berhasil diringkus Jajaran satuan narkoba Polres Cirebon, Selasa (12/11) yang sedang menjual pil lexotan kepada Tarli (28) warga Ds Karang Wulu, Kecamatan Gebang di samping Alfamart Jl Raya Gebang.

Kasat Narkoba Polres Cirebon, AKP Hartono mengatakan, penangkapan kedua tersangka, berdasarkan informasi masyarakat tentang aktivitas Abdul Rohim yang berprovesi sebagai nelayan merangkap sebagai bandar Narkoba.

"Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya kami pergoki Abdul Rohim sedang menjual lexotan kepada Tarli," Dari tanga Abdul polisi berhasil mendapatkan barang bukti berupa 232 pil lexotan yang terbagi menjadi 9 paket isi 25 butir dan sisanya dalam bentuk eceran.

Abdul di jerat dengan UU psikotropika pasal 59 dan 62 dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun dan Tarli dikenai pasal 62 dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara.ujar Hartono.

Pengakuan Abdul bahwa barang pil sejenis koplo tersebut merupakan titipan dari temannya yang sedang bekerja di Brunai. Abdul juga mengaku mendapatkan barangnya dari Pasar Senen, Jakarta, menitipkan kepada saya untuk diedarkan. Nanti uang hasil penjualannya harus saya serahkan ke orang tua pemilik barang.

Masih Menurut Abdul, bahwa paket pil lexotan dia jual seharga Rp90.000 per paket isi 25 butuir. kalau dijual eceran harganya Rp5.000 per butir. Dari penjualan tersebut Saya hanya mndapat keuntungan 3 butir per paket, keuntungan kadangkala saya jual dan dikonsumsi sendiri,ungkap Abdul.@bambang

Baca selengkapnya......

Kadis DCK Kab.Cirebon Lakukan Monitoring PPIP

CIREBON,SC– 58 Desa di Kabupaten Cirebon yang mendapatkan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) pada Th.2008 ini rata rata sudah berjalan, seiring berjalanya kegiatan tersebut yang dikerjakan OMS di desa masing masing, Kepala DCK Drs. H. M. Achsanuddin Adi, MM, yang juga Ketua Team, didampingi Ir. Arief Budi Prayitno, Wakil Ketua I dan Ir. H. Hermawan, MM Wakil Ketua II, serta Yanto Kusdihanto, BAE, SE. Kepala UPTD Sindang laut, melakukan monitoring turun langsung ke 58 desa tersebut.


Kunjungan tersebut pertama kali dilakukan oleh Team Monitoring di Wilayah Selatan (02/08), dan dilanjutkan ke Wilayah Utara pada (04/08) dan Timur, Dalam monitoring kebeberapa Desa yang mendapatkan Bantuan PPIP sebesar Rp. 250 juta, seperti Desa Keraton dan Desa Suranenggala Kecamatan suranenggala, Desa Pegagan Kidul serta Desa Dukuh Kecamatan Kapetakan, untuk di wilayah UPTD Sindang Laut seperti Desa Getrakmoyan dan Desa Astanamukti kecamatan Pangenan serta Desa Luwung dan Desa Banjarwangun Keamatan Mundu

Di ungkapkan Kepala Dinas DCK Drs. H. M. Achsanuddin Adi, MM di dampingi Ir. Arief Budi Prayitno, dan Ir. H. Hermawan, di lokasi, bahwa dari hasil konserfasi penilaian yang dilakukan oleh Team Monitoring di Desa Luwung Kec. Mundu mendapatkan penilaian yang paling istimewa (Number one-red), dalam pelaksanaan yang dikerjakan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) nampaknya sesuai dengan aturan (sesuai RAB), dimana dalam pelaksanaan yang diperuntukan pekerjaan untuk penetrasi jalan sepanjang 996 M yang terbagi di beberapa blok, pekerjaan penetrasi jalan di blok karangsambung sepanjang 450 M, lebar 3,50 M seperti di blok luwungkramat sepanjang 65 M lebar 2,5 M

Sama halnya di katakan Ir. Arief di Desa Getrakmoyan Kec. Pangenan juga sama, dalam pekerjaannya sangat memuaskan, walaupun dalam pekerjaannya yang dioeruntukan untuk pemasangan Vapling Block yang terpasang di beberap gang seperti, gang 1 hingga gang 3. sepanjang 160 M luas 1,5 M dan di gang 4 sepanjang 126 M, ungkap Arief

Di Tempat yang sama SC Konfirmasi Ir. P. Nenggolan Satker PPIP, mengungkapkan kami menyarankan kepada OMS, dalam melakukan pekerjaan harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan dalan buku pedoman PPIP dari Dirjen PU Cipta karya, dan kami banayk mengucapkan terimah kasih kepada Team Monitoring yang sudah memberikan penilaian yang sangat posif

Menurut Nenggolan, Desa yang mendapatkan bantuan PPIP di Kab. Cirebon sebanyak 58 Desa dari 424 Desa, dan bisa dikatakan terbanyak di seluruh Indonesia, namun dalam pencaian PPIP itu terbagi menjadi 3 termin, termin pertama dan kedua sebesar Rp. 100 juta dalam nilai persen pekerjaan antara 35 % hingga 75 % serta termin ke tiga sebesar Rp. 50 juta harus 100 %. Dan pelaksanaan yang dilakukan oleh OMS itu baru termin pertama sebesar Rp. 100 juta, dan dari hasil monitoring secepatnya diajukan untuk termin kedua, ungkap Nenggolan.@bambang

Baca selengkapnya......

Proyek Perbaikan Dan Peningkatan Jalan Poros Desa Beres

CIREBON,SC – proyek perbaikan dan peningkatan jalan raya maupun jalan poros desa nampaknya sangatlah diidamkan warga jika jalan yang dilintasi bagus, namun yang perlu diketahui dan di maklumi oleh masyarakat luas perbaikan jalan yang di danai dari APBD maupun APBN tentunya akan disesuaikan dengan keterbatasan dana dan tentunya disiasati dengan cara perbaikan berkala atau bertahap.

Program yang dicanangkan Dinas PU.Biana Marga Kab.Cirebon Jawa Barat seperti peningkatan dan perbaikan Jalan Poros Desa tentunya bertujuan untuk meningkatkan Indeks Prestasi manusia (IPM), serta untuk meningkatkan aktifitas perekonomian warga masyarakat Kab. Cirebon , dan ternyata masyarakat sangat merasakan, sehingga dalam menjalankan aktifitas perekonomian semua warga masyarakat sangatlah berasa.

Dari beberapa nara sumber SC seperti Johari, Wasrga Desa Sindang Laut Kec. Lemahabang dan Cece Suhartono Tokoh Masyarakat Kec. Ciledung, senada mengatakan,"kami, sangat berterima kasih sekali terhadap pemerintah daerah dalam hal ini Kepada Bapak Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM, yang sangat peduli dengan Warganya, dimana jalan Poros Desa sangatlah membantu warga masyarakat terutama para Petani, Pedagang dan yang lainnya, hal yang sama. "Harus diakui, dengan adanya perbaikan jalan di Desa kami, lalulintas semakin lancar, yang imbasnya, bisa menunjang sektor perekonomian di Desa,“kami.

Sementara itu kepada Kepala Dinas PU Bina Marga Kab. Cirebon Ir. Sukardi Subrata, CES didampingi Kabid Pemeliharaan, Ir. Avip Suherdian, MT di ruang kerjanya, kepada SC mengaku puas dengan kinerja Binamarga yang hingga kini rampung tanpa ada masalah. Menurutnya, selama ini dana yang sudah ada bisa dikelola dengan tepat (sesuai presedur-red) tujuannya adanya Jalan Poros Desa itu diperuntukan untuk kepentingan masyarakat.

Avip seraya menambahkan, selama ini Dinas Bina Marga, sudah berkerja semaksimal mungkin, untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. "Dari anggaran yang ada, kami bisa mengutamakan kepentingan masyarakat demi meningkatnya IPM di Kab. Cirebon. Buktinya, dengan adanya jalan poros ini, ekonomi masyarakat bisa terbantu. Minimal, sarana transportasi bisa lancar,"ungkap Avip

Dari segi kualitas dan kuantitas jalan poros, sudah layak di gunakan masyarakat dan dalam pekerjaan proyek sendiri sudah sesuai aturan yang ditetapkan. Semua bahan material kata Apip, telah diuji di laboratorium dan kualitasnya juga tidak diragukan lagi.

Menyinggung tentang pekerjaan, Avip menandaskan, pekerjaan tersebut tersebar di kab. Cirebon di 4 Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) seperti di UPTD Sindang Laut, UPTD Ciledug, UPTD Plumbon dan UPTD Arjawinangun, dari 17 paket jalan poros, hanya 15 paket yang dikerjakan. Pasalnya, 2 paketnya lagi telah ditarik karena ada peraturan baru terkait masalah pembatalan dana AD HOC yang diberikan Pusat. Beberapa paket dibatalkan, dari tiga Dinas yang ada di Kabupaten Cirebon, yaitu Dinas Cipta karya, Dinas Pengelolaan Sumber Daya air (PSDA) dan PU Bina Marga.@bambang

Baca selengkapnya......

Kadis PSDA Kab.Cirebon Sidak Proyek Normalisasi Kali Condong

CIREBON,SC – Proyek normalisasi kali condong didesa Kalisapu Kec.Gunung Jati Kab.Cirebon yang menelan dana dari APBN sebesar Rp.1.436.954.000,- dikerjakan oleh PT Karya Kita Pertiwi nampakanya dapat perhatian khusus sampai sampai Kadis PSDA Kab.Cirebon Ir.H.Tarjono,MM. meninjau kelokasi proyek.


berbicara proyek normalisasi di kali condong memnag didambakan para warga yang notabenya sebagai nelayan, memang dari beberapa tahun ini nampakanya kali condong di abaykan, kini warga masyarakat sendiri bisa bernafas lega dengan adanya normalisasi kali condong tersebut.

kepada SC Kepala Dinas Sumber Daya Air (PU PSDA) Kab. Cirebon Ir. H. Tarjono, MM didampingi Kabid Muara dan Pantai Ir. H. Fellyanto, MM , mengatakan bahwa kita semua patut bersukur dengan dikabulnya permohonan kita dari pemerintah pusat yang telah mengucurkan dana normalisasi sebesar itu.

Berbicara kurang menmang kurang, namun proyek ini juga akan bertahap asalnan kita selalu mengajukan prrmohonan kepada pemerintah daerah maupun pada pemerintah pusat, sehingga apa keluhan dan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi

saya hanya bisa berharap dengan adanya proyek normalisasi ini agar masyarakat tidak merasa resah terhadap banjir, dan mudah-mudahan dengan adanya pengerukan kali condong tersebut bisa mengatasi kebutuhan Warga Masyarakat terutama bagi para Nelayan ikan yang mau menggais ke laut mencari Ikan, dan terutama untuk kebutuhan sehari-harinya para keluarga nelayan, ungkap Tarjono,

Sementara Sudirja, ST selaku pelaksana mengatakan kepada SC, untuk pekerjaan yang diprogramkan oleh PSDA Kab. Cirebon ini, demi meningkatkan Indeks Prestasi Manusia (IPM), dan terutama untuk mengentaskan kemiskinan di daerah tersebut, itu juga kami melaksanakan pengerukan sesuai dengan presedur dan dangan kata insya Allah tepat waktu dari jadwal yang sudah ditentukan, apa lagi di Gunung Jati akan dilaksanakannya sedekah bumi nadran (pesta laut), jadi saya harus bekerja keras sesuai dengan jadwal serta serapihmungkin.Ungkapnya. @bambang

Baca selengkapnya......

Hari Sumpah Pemuda Diwarnai Demo

CIREBON,SC- Pada hari sumpah pemuda dicerbon diwarnai aksi demo yang dilakukan Puluhan mahasiswa terkait peringatan 80 tahun pasalnya mahasiswa menganggap rakyat indonesia masih hidup “terjajah”. Aksi mahasiswa ini mendapat pengamanan ketat aparat kepolisian karena mereka melakukan orasi di tengah jalan yang mengganggu pengguna lainnya, Selasa (28/10).


Puluhan mahasiswa menggunakan sejumlah sepeda motor. Mereka sempat berkeliling kota dengan menyusuri jalan-jalan protokol sambil meneriakan yel yel. Ketika tiba di depan balaikota Cirebon rombongan mahasiswa yang membawa berbagai spanduk itu berhenti dan mulai melakukan orasi.
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Gera kan Mahasiswa Nasional Ind onesia (GMNI) itu mengangkat soal masih berlangsungnya “penjajahan” terhadap rakyat kecil ditengah alam kemerdekaan yang sudah direguk selama puluhan tahun.
Johari Koordinator lapangan (Korlap) aksi menyebutkan, “penjajahan” itu meliputi dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum, politik dan penjajahan budaya.
Dibidang pendidikan dibuktikan dengan masih mahalnya biaya sehingga banyak anak yang berasal keluarga miskin tidak dapat bersekolah. Demikian juga dibidang lainnya yang rata-rata tidak menunjukan keberpihakannya kepada rakyat kecil.
“Untuk itu kami mahasiswa menuntut pemerintah pusat sebagai pemegang amanat rakyat untuk menunjukan keberpihakan kepada masyarakat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat serta membebaskan rakyat dari segala bentuk penjajahan,” tegas Johari. Usai melakukan orasi kepada wartwan@bambang

Baca selengkapnya......

Kejaksaan Negeri Sumber diminta Usut Kasus BLT

CIREBON,SC - Pembagian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kecamatan Losari dan Pabedilan Kabupaten Cirebon, diduga banyak pemotongan. Ujung-ujungnya, pihak Kejaksaan Negeri Sumber diminta turun tangan. Pasalnya, warga menuding, dugaan pemotongan ini berujung kepada tindakan korupsi.

Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, pihak panitia BLT melakukan pemotongan mulai Rp 100ribu hingga Rp 200ribu. Alasannya, pemotongan tersebut diperuntukan bagi perbaikan mushola dan santunan anak yatim piatu, yang belum mendapatkan BLT. "alasannya tidak logis. Lagi pula, apa betul diperuntukan bagi yatim piatu," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Data lainnya menyebutkan, banyak warga yang sudah tercatat sebagai penerima BLT, namun ternyata tidak bisa mendapatkan kartu. Kalaupun bisa, mereka harus membuat surat kuasa kepada orang lain, supaya kartu BLT tersebut bisa diambil. Biaya pengambilannya, mulai Rp 5 ribu sampai Rp 10ribu. "Ini benar - benar gila kan?" kata warga.

Sumber-sumber yang layak dipercaya menyebutkan, pihak panitia diduga telah mengambil untung dari pemotongan itu, dengan jumlah ratusan juta. Tercatat, untuk desa Pabedilan Kaler, panitia sudah mengantongi uang sebesar Rp. 76juta 500ribu. Hasil tersebut berdasarkan rata - rata pemotongan Rp. 150ribu/kartu, dikalikan jumlah penerima BLT yang berjumlah 150 orang.

Sedangkan untuk pencairan tahap ke dua, panitia juga diduga, mereguk keuntungan lebih besar lagi. Tercatat, jumlah sebesar Rp 102juta, setidaknya diduga masuk kantong mereka. Hasil tersebut dari perhitungan potongan sebesar Rp. 200ribu/kartu dikalikan 510 penerima BLT. Kalau dijumlahkan, kuat dugaan semua pemotongan BLT dari mulai tahap 1 dan 2 nilainya sekitar Rp. 178 juta, 500ribu. "Kalau ini terbukti, berarti panitia benar - benar telah melakukan korupsi," kata Aseng yang juga tokoh pemuda Losari.

Dari hasil investigasi sementara menyebutkan, potongan BLT tersebut diduga, terjadi juga di hampir wilayah Kabupaten Cirebon. Namun hingga saat ini, Kejaksaan belum mau berkomentar banyak. "Nanti sy akan cek dulu. Sukur sukur ada laporan dari masyarakat, ini yang kami harapkan," kata kasie intel, Ikhwanul Saragih.@Bambang

Baca selengkapnya......