Selasa, 09 Desember 2008

Kejari Layak Giring Wabup Tersangka Korupsi

Majalengka,SC-
Sejumlah elemen masyarakat berharap Kejari Majalengka menunjukkan gregetnya dalam menjerat pelaku korupsi PKBM bernilai Rp. 3.870.144.000, termasuk tidak mengabaikan keterkaitan mantan Kadisdik selaku Penanggungjawab Program kini Wakil Bupati terpilih. Hal ini berkenaan dengan desakan agar Kejati Jabar, Kejaksaan Agung bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencermati hingga mengambil alih sinyalemen tebang pilih penanganan kasus pembobolan keuangan negara.

Gelar sidang lanjutan perkara korupsi Program PKBM, Rabu pekan lalu, menyiratkan tidak jelinya Kejari Majalengka dengan tidak memposisikan pertanggungjawaban saksi Karna Sobahi dalam kapasitasnya sebagai Kadisdik juga Penanggungjawab PKBM. Majelis hakim diketuai Ating beranggotakan Otong dan Hendry menilai mantan PPTK kini terdakwa Subarman sebenarnya hanya terkena imbas perbuatan orang lain.



Keluhan mantan PPTK terdakwa Subarman soal penyimpangan APBD TA 2007 berupa pemotongan dana, berujung usulan pengunduran diri tidak direspon sedini mungkin untuk menghindari pembobolan keuangan daerah.

Keterangan Bendahara Umum saksi Artalim bertolak belakang dengan Kasir Pengeluaran Yuda. Artalim menyebut, setiap pencairan dana selalu diberikan kepada Subarman, namun Yuda membantah. Aktifis LPHM Yusuf Sunarya mengatakan, Kadisdik kala itu Karna Sobahi semestinya menghentikan pencairan sarat ketimpangan mulai ke-2 hingga ke-19.

Penyelenggara PKBM membeberkan, “Kami tidak menerima secara utuh. Pengelola anggaran memotong dana sekitar 40%. Potongan dana dikembalikan dan dikelola Disdik untuk sarana serta prasarana pembelajaran, namun sampai sekarang fasilitas tersebut tidak ada realisasinya”.

Aktifis Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Gusmana meyakini adanya tarif biaya untuk mengikuti PKBM. Umumnya, para pamong desa yang akan mengikuti paket B dan C mengeluh akibat biaya yang tidak sedikit terutama untuk sertifikasi.

Belum diketahui alasan Kajari Majalengka Alviand Deswaldy tidak menggiring mantan Kadisdik kini Wakil Bupati terpilih H Karna Sobahi ke kursi pesakitan. Ironisnya, berulang kali dikonfirmasi selalu menghindar dengan alasan tak jelas, padahal terlihat berada dalam ruang kerjanya.Bambang/SP

Tidak ada komentar: