CIREBON, SC- Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumber Kabupaten Cirebon mencium ada indikasi tindak pidana dibalik proses penerimaan calon jamaha haji (Calhaj), terutama terkait dengan adanya sejumlah pungutan baik di Depag, KBIH maupun Dinas Kesehatan.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumber Happy hadiastuti melalui Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Piet Sahanaya, pihaknya akan melakukan penyelidikan. Bahkan persoalan yang menyelimuti Calhaj tersebut sudah dipelajari. “Kami sudah pelajari dan akan melakukan penyelidikan secepatnya,” kata Piet.
Kaitan dengan upaya penyelidikan itu, kejaksaan pun akan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait, diantaranya Depag Sumber, Dinkes Kabupaten Cirebon dan Kelompok Bimbingan Jamaha Haji (KBIH). “Sedang dipersiapkan surat pemanggilannya,” pungkas Piet.
Terkait dengan upaya penyelidikan ppihak kejaksaan tersebut, Kepala Kantor Departemen Agama (Kakan Depag) Kabupaten Cirebon, H Abdul Ghofar, mengaku akan melakukan konfirmasi dulu dengan KBIH dan forum. “Karena yang melakukan pungutan itu bukan Depag tapi Forum,” ujar Ghofar yang dihubungi melalui telepon selularnya.
Disinggung mengenai kesiapanya jika dipanggil pihak kejaksaan untuk diperiksa., Ghofar tidak secara tegas mengiyakan menyanggupinya. “Jangan begitu dulu dong, tapi kalau dipanggil boleh-boleh saja,” pungkasnya
Kongkalikong dokter dan KBIH
Sementara itu, di sisi lain Banyaknya Calhaj yang melakukan pemeriksaan kesehatan di balai dan klinik kesehatan swasta, membuktikan jika Dinkes Cirebon kecolongan, kondisi itu diduga tercipta karena kongkalikong antara oknum dokter dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).
Sejauh ini memang tidak arahan secara resmi kepada Calhaj untuk memeriksakan ke balai atau klinik kesehatan swasta. Namun, karena lagi-lagi karena kaitan bisnis maka kemungkinan besar ada dokter yang kemudian ‘bermain’ dengan KBIH, sehingga akhirnya para calhaj pun diarahkan untuk melakukan pemeriksaan ke balai atau klinik tertentu.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Penyakit pada Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Linda, ketika dikonfirmasi mengakui jika pelaksanaan kesehatan calhaj tahun ini dirasakan kacau dibanding tahun sebelumnya. “Saya juga heran, kenapa bisa demmikian,” kata Linda yang ditemui di kantor Dinkes.
Menurut Linda, Dinkes sebenarnya sudah mensosialisasikan agar pemeriksaan kesehatan calon jamaha haji dilakukan di Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah), “Labkesda itukan milik Pemda dan biayanya jauh lebih murah, sehingga jika diperiksa disana efek lainnya tentu saja akan memberikan dampak positif dari sisi pendapatan tehadap Labkesda,” ujarnya. @ K-BB
Jumat, 23 Oktober 2009
Kejaksaan Negeri Sumber Slidiki Kasus Pungutan Calon Haji
Rabu, 03 Juni 2009
Bidang KP DCK Kab.Cirebon Telantarkan Taman dan Tugu Perbatasan
Baca selengkapnya......
Akibat Limbah Batu Alam
Produksi BBI Turun Hingga 50 Persen.
Baca selengkapnya......
Selasa, 26 Mei 2009
Lilis Terpidana Hukuman Mati Tewas Terjangkit HIV/AIDS
Baca selengkapnya......
Dua Pendaki Berhasil Ditemukan
Tim SAR Masih Sisir Kaki Gunung Ciremai
Baca selengkapnya......
Minggu, 24 Mei 2009
Joko Kirmanto Optimis Jalan Tol Kanci – Pejagan Rampung Tahun Ini.
Baca selengkapnya......
Hakim PN Sumber Legalkan Trafficking.
Putusan bebas tersebut jaksa Penuntut Umum (JPU) langsung melakukan kasasi,
Baca selengkapnya......
”Selingkuh”
Oknum Kepsek SMP N 4 Jatiwangi Digrebeg Warga
Baca selengkapnya......
Jumat, 15 Mei 2009
Bupati Cirebon dan Badan Kepegawaian Nasional Dianggap Pilih Kasih
Baca selengkapnya......
Kamis, 14 Mei 2009
Pembagunan Terminal Arjawinagun Belum Pasti.
Baca selengkapnya......
Selasa, 12 Mei 2009
Dishub Tak Bernyali
Gaji Satpam RSUD Arjawinagun Dari Pendapatan Parkir
Baca selengkapnya......
Senin, 11 Mei 2009
Kepala Bandara Cakrabuana Penggung Alergi Wartawan
Baca selengkapnya......
Merasa Dihianati dan Dizolimi.
Djodjo Sudirdja : Siap Membongkar Kebobrokan Pemkab Cirebon
Baca selengkapnya......
Selasa, 05 Mei 2009
Pemkab Cirebon Harus Segera Merelokasi Pabrik Batu Alam.
Disamping itu dirinya merasa prihatin terhadap dampak kerusakan lingkungan seperti limbah yang langsung dibuang ke saluran irigasi pengairan, tanpa dibuatnya penampungan limbah yang mana mengakibatkan saluran kali pengairan cepat dangkal tentunya berdampak kepada pertanian dan pencemaran air.
Saya merasa yakin kalau Pemkab Cirebon sudah merelokasi pabrik batu alam maka Daerah Dukuh Puntang akan aman dan yanman lingkungan, minimalnya limbah bias dimanfaatkan selain itu juga saluran pengairan untuk pertanian dan ternak kikan akan bersih sehingga saluran tidak cepat dangkal karena limbah batu alam tersebut. Ungkapnya
Menurut Camat Dukuh Puntang Hasan kepada SC mengatakan bahwa data per 13 April 2009 baru berhasil mendata ada 165 Pengusah batu alam yang memiliki pabrik dan yang baru mengantongi izin baru ada 5 pengusah dan yang lainya tanpa izin.
Untuk itu kami mempunyai metode jangka pendek dan jangka panjang, yangmana jangka pendek tersebut kami akan mengambil sikap dengan melakukan pembinaan seperti menjaga dampak lingkungan terhadap limbah dan jika perlu menertibkan pengusaha yang enggan mengurus izi.
Karena kami menganggap bahwa pabrik pengolahan batu ala ini sangat bagus dan banyak menyerap tenaga kerja apa lagi hasil produksi pabrik batu alam di Dukuh Puntang ini sudah terkenal apiknya hingga penjualanya sudah merambah ke luar negri.
Untuk jangka panjanya kami akan mengajukan permohonan kepada Pemkab cirebon untuk merelokasi pabrik batu alam disalah satu tempat di daerah Dukuh Puntang, meski sudah diprediksi biaya untuk relokasi sebuah tempat bias menelan biaya yang cukup besar diperkirakan sebesar Rp.7 Milyard.
Namun harapan untuk terkabulnya permohonan relokasi pabrik batu alam tersebut memerlukan waktu yang cukup lama, pasalnya pemkab juga akan mempertimbangkan dengan menyesuaikan dana yang ada. Tegasnya.@bambang.
Baca selengkapnya......
Senin, 04 Mei 2009
Mengaku KPK Minta Uang Dan Proyek
Sejumlah pejabat di Lingkungan Pemkab Cirebon resah
Disaat Ketua KPK Antasari Ashar tengah diproses hukum atas dugaan terkait pembunuhan terhadap Direktur PT Putra Rajawali banjaran (PT PRB) Nasrudin Zulkarnaen, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Cirebon kini diresahkan oleh ulah oknum yang mengaku anggota KPK dengan meminta proyek serta sejumlah uang.
Menurut informasi para pejabat yang kebetulan sudah menjadi korban itu, kebanyakan memang agak malu-malu mengungkapkan, namun orang dekat para pejabat ini secara tegas mengatakan jika ulah oknum itu sudah berhasil mengelabui dan mengeruk uang milik sang pejabat.
“Pimpinan saya diminta uang Rp 3 juta, katanya sih itu untuk uang kamar hotel, karena orang yang ngaku KPK itu lagi di Cirebon menginap di sebuah hotel,” kata seorang pegawai.
Para pejabat yang terpaksa menggelontorkan uang tersebut kebanyakan memang merasa takut terhadap lembaga yang memang berhasil memenjarakan sejumlah pejabat tinggi ini, apalagi oknum KPK bernama Kompol Roy. M itu membawa setumpuk data mengenai dugaan penyelewengan anggaran beberapa dinas.
Pejabat yang apes yang pernah didatangi oknum KPK ini diantaranya Dinas Perhubungan, Dinas Ciptakarya, Dinas Binamarga bahkan Sekda Kabupaten Cirebon Nuryaman Novianto juga sempat didatangi oknum berpangkat Kompol ini.
Dalam melakukan aksinya, oknum ini tidak berjalan sendiri, melainkan bersama ZN, seorang PNS di sebuah kecamatan di Kabupaten Cirebon yang belakangan diakui sebagai saudara oknum tersebut.
Selain meminta sejumlah uang, oknum ini tak segan meminta paket proyek kepada para pejabat tersebut melalui pesan singkat (SMS, red), dan proyek itu agar diberikan kepada Anton dan Eko yang menurut oknum tersebut jika keduanya merupakan orangnya dia.
Belakangan, ulah oknum ini menimbulkan kecurigaan karena ada diantara para pejabat itu yang langsung menghubungi kantor KPK untuk menanyakan kebenaran anggota KPK yang kini berada di Cirebon. Seiring dengan upaya mencari tahu kebenarannya, oknum KPK ini sudah menghilang dan meninggalkan cirebon.@Bambang
Baca selengkapnya......
Press Releases : PENIPUAN BERKEDOK KPK
Posted by : humas on 2007/5/24 18:00:00 (31738 reads)
Sehubungan dengan banyaknya laporan kepada KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) tentang adanya permintaan sejumlah dana baik untuk membeli perangkat sosialisasi berupa buku, poster dan brosur yang diterbitkan oleh KPK, maupun permintaan dana berkaitan dengan tugas pegawai/anggota KPK di berbagai instansi pemerintah dan swasta, maka perlu kami jelaskan hal-hal sebagai berikut :
•
Perangkat sosialisasi baik berupa buku, poster, maupun brosur yang diterbitkan/dikeluarkan KPK diberikan secara cuma-cuma atau gratis. KPK TIDAK PERNAH meminta baik melalui surat maupun lisan pembayaran atau imbalan berupa uang atas pemberian perangkat sosialisasi tersebut.
•
Pegawai/anggota KPK dilarang meminta dana/imbalan berkaitan dengan tugas yang diembannya. Bagi masyarakat yang melihat, mendengar dan mengalami secara langsung adanya permintaan dana/imbalan dari pegawai/anggota KPK atau seseorang yang mengaku sebagai anggota KPK segera melaporkan ke KPK atau ke Kepolisian terdekat.
•
Bagi masyarakat yang mengalami atau menemukan kejadian diatas dapat langsung melaporkan ke KPK, melalui :
Direktorat Pengaduan Masyarakat KPK
Jl. HR Rasuna Said Kav C1, Kuningan, Jakarta Selatan 10120
Telepon: (021) 2557 8389
Faksimile: (021) 5289 2454
SMS: 0855 8 575 575
e-mail: pengaduan@kpk.go.id
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :
Johan Budi SP
Hubungan Masyarakat
Komisi Pemberantasan Korupsi
Jl. HR Rasuna Said Kav C1, Kuningan,
Jakarta Selatan. Telp. (021) 25578300
Rabu, 29 April 2009
Kejari Sumber Serius Tangani Kasus Dugaan Korupsi Dishub
Menurut Kajari Sumber Happy Hadiastuti SH CN melalui Sukanda SH selaku Ketua Tim Pemeriksaan mengatakan kepada SC bahwa pihaknya memprediksi pemeriksaan akan selesai sekitar 2 minggu lagi, kami masih mengumpulkan alat bukti yang kuat serta ada beberapa saksi dari pihak Bawasda yang belum dimintai keteranganya.
Selain itu juga kami belum melakukan pemeriksaan terhadap tersangka, mengenai ditahan atau tidaknya itu tergantung pimpinan, yang jelas kami memperkirakan sekitar 2 minggu lagi proses pemeriksaan sudah selesai dalam penaganan penyelidikan oleh tim yang ditunjuk Kajari.
Dalam hal ini pihak Kejari Sumber masih focus dalam satu kasus dulu dan tidak tutup kemungkinan kami juga akan mengembangkan permasalahan ini. Dari hasil pemeriksaan sebanyak 98 TKS ( Tenaga Kerja Sukarelawan ) yang berhasil dihimpun dan diaggap cukup bukti ada sekitar 34 TKS yang baru mengaku.
Diduga kuat, uang suap dari seluruh TKS Dishub yang diterima tersangka diperkirakan Rp. 100 juta, namun itu baru dugaan. Ungkapnya.@ Bambang
Baca selengkapnya......
Dinas PPPK Kab.Cirebon Antisipasi Wabah Flu Babi
Kepada SC, Ali Efendi Kepala Dinas PPPK Kabupaten Cirebon mengatakan bahwa pemeriksaan yang kami lakukan terhadap tempat peternakan babi hanya untuk mengantisipasi penyebaran flu babi.
Kebetulan peternakan babi di Kabupaten Cirebon hanya berada di Desa Jamblang, dari tiga tempat peternakan didesa Jamblang jumblah keseluruhan babi hanya 11 ekor dan ketika di priksa oleh tim kami, semua babi ternak tersebut kondisinya baik.
Bukan hanya memeriksa kondisi babi tim kami juga melakukan penyemprotan larutan disinfektan ke sekeliling kandang sekaligus pada babinya. Selain itu para pemilik ternak pun mendapat pengarahan tentang perawatan ternak babi sekaligus memberikan vaksin pencegah penyakit untuk babi yang harus disuntikan secara berkala.
Jadi kami berharap kepada masyarakat Cirebon jangan terlalu khawatir terhadap flu babi, apa lagi antisipasi pemerintah terhadap penyebaran Flu Babi cukup gesit dengan contoh kecilnya disetiap bandara dipasang alat diteksi anti virus H1N1. ungkapnya @ bambang
Baca selengkapnya......
Proyek IT Disdukcapil Gagal
Kejaksaan Sumber Diminta Usut Dugaan Korupsi.
pantauan SC dalam pengurusan pembuatan KTP (kartu tanda penduduk) dan KK (kartu keluarga) masih mengunakan sistem manual, orang orang pegawai kecamatan masih sering wara wiri untuk mengantarakan data data pemohon KTP.
Sementara itu Roji Warga Kabupaten Cirebon kepada SC mengatakan bahwa dirinya merasa prihatin terhadap proyek ( IT ) yang mana proyek tersebut sudah menghabiskan uang APBD yang cukup banyak, toh hasilnya malah gagal.
Menaggapi komentar Kadis Disdukcapil yang tidak mengerti Program Information Teknology ( IT ) merasa prihatin lagi, saya hanya bias berharap kepada Bupati Cirebon Drs.Dedi Supardi MM dan Baperjakat agar meninjau ulang terhadap kelayakan Kadis Disdukcapil Drs.Rahmat Sutrisno.
Bukan hanya itu saya juga meminta agar pihak Kejaksaan Sumber agar menyikapi proyek ini yang sudah menghabiskan uang APBD dan proyeknya gagal alias mubazir. Yang jelas dengan gagalnya proyek ini mengakibatkan proses pembikinan KTP dan KK menjadi lambat. Tegasnya. @ Bambang
Baca selengkapnya......
Kamis, 16 April 2009
KPU Kabupaten Cirebon Pusing.
Puluhan PPK Belum Menyetorkan Hasil Rekapitulasi Suara.
CIREBON,- seharusnya tanggal 15 April kemarin Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) sudah menyerahkan hasil rekapitulasi surat suara kepada KPU, namun hingga saat ini baru sepuluh PPK, rencananya KPU akan mengambil hasil rekap suara ke PPK yang belum menetorkan.
Dari 40 PPK/Kecamatan yang baru menyetorkan 10 PPK yaitu Kecamatan Kapetakan, Jamblang, Sumbe, Greget, Astanajapura, Mundu, Karangsebung, Pabuaran dan Waled,. Maka masih tersisa 30 Kecamatan yang belum menyetorkan rekapitulasi suara kepada KPU.
Menurut Ketua KPU Iding kepada SC mengatakan bahwa batas waktu PPK menyetorkan hasi rekap suara pada tangga 16 April pukul 00.00 Wib, proses rekapitulasi PPK sebenarnya sudah selesai semua, namun ada beberapa kendala yang membikin proses pengiriman terhambat,
Biasanya PPK kesulitan pada pengisian formulir DA yang dianggap kendala oleh PPK, antisipasi keterlambatan maka dari itu pihak KPU akan mendatangi langsung petugas PPK untuk membantu mengisi formulir tersebut dan saya berharap semua rekap dari PPK bias disetorkan hari ini ke KPU. Ujarnya. @BB
Ratusan Pasien RSGj Cirebon Terlantar Kelaparan.
Polresta Akan Usut Proses Tender Pengadaan Makanan Pasien
CIREBON,- Pihak Rumah Sakit Gunungjati (RSGj) Cirebon Telantarkan ratusan pasien rawat inap, jumblah pasyen yang tercatat sebanyak 260 terpaksa harus membeli makanan sendiri, pasalnya pihak RSGj tidak memberikan makanan untuk pasyen yang dirawat.
Pasien tidak diberi makan sejak rabu pagi hingga siang hari ini, hal ini diakibatkan kontrak kerja perusahaan penyedia makanan sudah habis dan pemenang tender yang baru belum melaksanakan kerja.
Pantauan yang dilakukan dilapangan, jatah makan pasien yang biasanya sudah ada di kamar pasien, kemarin hingga pukul 10.00 wib siang tidak juga kunjung tiba. Karenanya tak sedikit para keluarga pasien yang terpaksa membeli di luar dengan uang pribadi.
Data yang diperoleh di rumah sakit, tercatat ada 260 pasien yang menghuni rumah sakit. Selama ini mereka mendapatkan jatah makanan dari PT Aroma Utama, namun karena PT Aroma Utama sudah habis masa kontraknya sehingga perusahaan ini menghentikan menyediakan makanan.
Bahkan semua perabotan masak milik perusahaan sudah diangkut semua satu hari sebelumnya. Parahnya, PT Griya Nutrisi selaku pihak pemenang tender menyediakan makanan untuk pasien di rumah sakit itu belum operasional.
“Kami akan memberikan makanan kepada pasien secara manual dengan cara membeli di luar, dan jam 11.00 tadi kami sudh memberikan makanan tersebut. Pasalnya PT Gria Nutrisi selaku perusahaan tender yang menggantikan PT Aroma Utama baru akan beroperasi pada 1 Mei mendatang.
Artinya kami akan menyediakan makanan secara manual ini sampai tanggal 1 Mei nanti,” kata Direktur RSGj Cirebon dr Yono Soepriono ,
Menurut Hartono salah seorang keluarga pasien. “Ibu saya butuh makanan mas, apalagi belum dalam kondisi sakit. Tapi sudah jam 09.00 ini belum juga makanan itu diberikan, karenanya kami lebih baik beli di luar saja,”
Sementara itu Kapolresta Cirebon AKBP Ary Laksmana Wijaya sempat melakukan sidak ke rumah sakit milik Pemkot Cirebon tersebut mengungkapkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait dengan kondisi terhentinya pemberian jatah makan pasien tersebut.
“Kami akan melihat sejauhmana proses tender itu dilakukan, apa ada kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap Undang-Undang konsumen,” tegasnya kapolresta. @BB
Selasa, 14 April 2009
Bupati Cirebon Bahas Evaluasi Pelaksanaan Musim Tanam Tahun 2009
CIREBON – Rapat Koordinasi (Rakor) evaluasi pelaksanaan Musim Tanam (TM) I dan Persiapan MT II tahun 2009 dipimpin langsung oleh Bupati Cirebon Drs.H.Dedi Supardi MM di ruang aula Dinas PSDA & Pertambangan Kab.Cirebon.
Rakor tersebut membahas berbagai persoalan kursial serta langkah langkah yang akan diambil para stakeholder masing masing, terutama menyiapkan langkah langkah pengamanan untuk menjaga produktifitas pertanian agar tidak sampai menurun.
Dalam rakor tersebut melibatkan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Ir. H. Ali Effendi, Kepala Dinas PSDA & Pertambangan Drs. H. Achsanudin Adi, MM, unsur Bapeda, PDAM, serta perwakilan dari BBWS Cimanuk Cisanggarung. Hadir juga para Kuwu, Camat, serta Perkumpulan Petani Pengelola Air (P3A) yang ada di Kabupaten Cirebon.
Menurut Kadis PSDA & Pertambangan Kabupaten Cirebon Drs. H. Achsanudin Adi, MM, ada dua persoalan krusial yang dibahas bersama stakeholder menyangkut evaluasi MT I dan MT II di Kabupaten Cirebon.
“Kami sangat menyadari betul karena itu menyangkut masalah ketahanan pangan dan produktifitas pertanian, jangan sampai karena masalah air, kemudian hasil produktifitas pertanian jadi menurun, utuk itu kami menyiapkan langkah-langkah untuk pengamanan,”ujarnya.
Sementara, hasil evaluasi MT-I menurut dia ketersediaan air dirasakan cukup, hanya saja, masih ada area pertanian di wilayah barat tergenang air, menurut Adi, air melimpah akibat saluran pembuang kurang maksimal, serta banyaknya pintu-pintu air yang rusak dan hilang dicuri orang, hal ini menyebabkan air limpas masuk ke persawahan. “Penyebab lainnya yakni adanya sedimentasi.
masih menurut Adi pengendapan lumpur, sehingga mengurangi daya tampung saluran,”tambahnya Sedangkan untuk masalah MT-II, dijelaskan Adi adalah masa-masa kekurangan air, persoalannya disebabkan karena luas areal yang ada tidak seimbang dengan ketersediaan air yang ada,“Ada 23 ribu hektar luas areal yang ada, dari jumlah luas tersebut, wilayah kekurangan air ada 5 ribu hektar tersebar di 10 kecamatan,”.
Untuk itu, dalam rapat tersebut dibahas langkah-langkah strategis antara lain, mempercepat pola tanam, diharapkan sampai pertengahan Mei 2009 tanaman padi sudah harus tertanam, kemudian langkah lain menyangkut kultur, yakni merubah sifat pola tanam padi ke palawija yang umurnya lebih pendek.
Adi juga mengatakan perlunya ada keterpaduan stakeholder dalam masalah ini sebab, ada gangguan dari hilir ke hulu,“Orang-orang atau masyarakat yang ada di hilir kebanyakan memotong kompas dengan memasang pompa penyedot air, sehingga, akibatnya masyarakat yang ada di hulu tidak kebagian air, untuk itu, Pemkab Cirebon akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan hal tersebut,”tegasnya @.BB
Sabtu, 11 April 2009
Oknum Wartawn Peras Kepala Gudang Bandorasa.
KUNINGAN- Oknum wartawan Sunardi (42) warga Kota Cirebon yang mengaku Wartawan Tabloid Detik Nasional kini harus berurusan dengan Mapolres Kuningan, pasalnya oknum wartawan tersebut telah memeras Kepala Gudang Sub Bulog Bandorasa.
Oknum tersebut berhasil memeras sebesar Rp10 juta, serta beras untuk masyarakat miskin (raskin) sebanyak 16 karung (1 karung berisi 50 kilogram,). Kini oknum beserta BB berhasil disita dari tangan pelaku.
Kronologisnya :
Oknum Wartawan tersebut mendatangi gudang Sub Dolog Bandorasa dan ditemui langsung oleh kepala Gudang (Kagud), setelah wawancara dengan Kagud, oknum tersebut meminta melihat langsung beras dari gudang-gudang, singkatnya oknum tersebut memfonis bahwa beras yang dilihatnya langsung dari beberapa gudang ternyata tidak berkualitas alias tidak setandar kelayakan pemerintah.
Onkum tersebut mengatakan kepada Kagud dengan nada mengancam bahwa permasalahan beras tidak berkualitas yang berada di gudang Bandorasa ini akan dipublikasikan dimedianya, namun oknum tersebut menawarkan kepada kepala gudang kalau tidak sampai dipublikasikan maka Kagud harus menyediakan uang Rp.10 Juta.
Takhanya meminta uang sebesar Rp.10 Juta namun oknum tersebut juga meminta beras raskin sebanyak 16 karung, setelah disepakati perminyaanya oleh Kagud, uang dan beras dibawa oleh oknum, tak lama jajaran Sat Intelkam dan Serse Polres Kuningan di Gudang Sub Dolog Bandorasa menyergap dan meringkus tersangkan beserta BB.
Ketika ketangkap basah oleh Polisi, oknum tersebut sempat melakukan pembelaan, namun pembelaan oknum tersebut tidak digubris karena barang bukti berupa uang dan beras ada ditangannya, tanpa perlawanan oknum wartawan tersebut diglandang ke Mapolres Kuningan.
Tanpa disadari oleh oknum, permintaan selalu dipenuhi dengan mudah ternyata itu semua adalah jebakan, sebelumnya pihak Gudang Bandorasa sudah melapor kepada pihak kepolisian Kuningan.
Menurut Kasat Reskrim AKP Sukirman SH bahwa penagkapan ini atas laporan pihak Dolog Bandorasa. Pelaku kita jerat pasal 368 tentang pemerasan dengan ancaman penjara maksimal 4 tahun,” .ujarnya. //@BB
Senin, 06 April 2009
BRSUD Waled Layani Pasien Jamkesmas dengan Baik
Cirebon - Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Waled Kabupaten Cirebon, meyalani Psien Jamkesmas dengan baik. Hal tersebut berdasarkan Survey yang dilakukan beberapa pihak, termasuk yang dilakukan pemerintah, dengan menerbitkan seperti yang dimuat Majalah Sambung Hati. Demikian dikatakan Dirut RSUD Waled, Dr. J. Suwanta, MARS. Menurutnya, hingga saat ini belum ada satupun klain yang diterima pasien Jamkesmas.
Suwanta menerangkan, selama ini pihak Rumah Sakit selalu memberikan pelayan terbaik, buat semua pasien termasuk Jamkesmas. Menurutnya, selama ini pihak Rumah Sakit tidak pernah membeda-bedakan masalah pelayanan, seperti yang banyak dituduhkan selama ini. "Kalau untuk Rumah Sakit Waled, saya berani jamin tidak akan membeda-bedakan tentang masalah pelayanan. Mau pasien biasa, kaya atau miskin bagi kita semua sama. Mereka butuh pelayan yang baik. Kalau tidak percaya, mana mungkin pemerintah memberikan penghargaan kepada kami," kata Suwanta.
Menurutnya, dari jumlah pasien Jamkesmas yang terdaptar di Kabupaten Cirebon, klaim kepada pusat bisa mencapai hingga Rp. 8 milliar dalam setahunnya. Ini membuktikan, bahwa pelayan Jamkesmas Rumah Sakit Waled sangat luar biasa. "Dalan setahunnya kita bisa klaim kepada pusat hingga delapan milliar. Ini membukatikan, betapa banyaknya pasien Jamkesmas yang kita tangani. Ini juga membuktikan, bahwa pelayan kita benar-benar maksimal. Kalau pelayanan kita asal-asalan, mana mungkin ada pasien Jamkesmas yang mada datang kesini," terang Suwanta.
Untuk Jamkesmas, lanjut Suwanta memang sudah diatur oleh Kepmenkes no. 125. Namun Pemda juga punya Perda yang posisinya lebih tinggi Kepmenkes. Masalahnya, daerah mempunyai konsekwensi tentang Jamkesmas tersebut. Jumlah selisih tarif ini kata Suwanta, ditagihkan kepada Pemkab Cirebon. "Selisih tarifnya kecil sekali. Ironiosnya saat ini sedang dibahas masalah Inadiarji. Nantinya, dengan adanya Inadiarji, subsidi pusat mengecil, namun subsidi Pemkab Cirebon akan membesar. Ini yang sedang kita bahas saat ini," ujar Suwanta.
Suwanta kembali menjamin, bahwa klaim Jamkesmas benar-benar sudah layak. Pasalnya, saat ini pihak Dinkes Provinsi Jabar sudah menempatkan Verifikator, untuk memantau layak tidaknya Jamkesmas di Klaim. Verifikator tersebut, sengaja disimpan untuk memantau kalau saja klaim Jamkesmas fiktif. "Jadi saya jamin, tidak ada klaim Jamkesmas yang fiktif dalam masalah ini. Semua final, ada pada Verifikator yang bekerja setiap harinya," tegas Suwanta.
Sementara itu, Ketua Tim Investigasi Komite Nasional Bela Negara (KNBN) Athur Simamora, mengaku puas dengan kinerja RSUD Waled. Menurutnya, penempatan tim Verifikator untuk jamkesmas adalah langkah maju, untuk menghindari data fiktip tentang klaim. Athurnya menilai, memang sudah seharusnya masalah Jamkesmas menjadi prioritas semua pihak.
Data yang berhasil dihimpun SC menyebutkan, dana untuk Jamkesmas tahun lalu adalah Rp. 8.762.632.840,- dari Depkes. Sedangkan dari APBD II adalah Rp. 1.882.450.000,-. Sedangkan bantuan dari Gubernur dan Dana Komplikasi adalah Rp. 19.250.000,- dan Rp. 63.749.495,-./@BB
Terkait Ditahanya Teddy Broto
Kasat Pol PP Kab.Cirebon Tidak Bisa Berbuat Banyak
CIREBON,- Seorang pejabat di lingkungan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) beserta anaknya ditahan pihak Kejaksaan Sumber terkait dengan kepemilikan senjata api (senpi) dan amunisi berupa dua butir peluru aktif.
Menurut E. Subagja jaksa penyidik Kejari Sumber, tersangka yang kini resmi ditahan yakni Teddy Broto. 51, Kabid Ketentraman pada Kantor Satpol PP Kabupaten Cirebon , dan anaknya Trsena Winoto, 23.
“Mereka diancam undang undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 karena memiliki amunisi aktif dan senjata api yang aspal, dengan ancamana hukuman diatas 10 tahun,” katanya.
Penahanan terhadap kedua tersangka dilakukan setelah jaksa memeriksa mereka selama beberapa jam, hingga akhirnya jaksa terpaksa menahan keduanya, dan membawa mereka ke rumah tahanan (rutan) sekitar pukul 16.00 wib.
Ketika ditanya mengenai alasan penahanan, Subagja, menurutnya untuk memperlancar proses penyidikan saja. “Sesuai aturan kami diberikan waktu selama 20 hari untuk menahan tersangka,” kata Subagja seraya menambahkan jika mobil dinas, senpi dan dua peluru aktif sudah diamankan sebagai barang bukti.
Untuk diketahui, bapak dan anak ini berurusan hukum ketika tersangka Tresna Winoto membawa mobil dinas bapaknya, tersangka Teddy Broto, jenis Carry Futura Nopol E 585 H pada 8 Januari 2009 lalu. Namun saat melintas mobil tersebut menabrak sebuah sepeda motor.
Ketika polisi memeriksa kendaraan ditemukanya sebuah senjata api dan amunisi 2 peluru yag masih aktif. Kasus kepemilikan senjata api itu memang telah ditangani oleh pihak kepolisian namun tidak dilakukan penahanan. Penahanan terhadap kedua tersangka mulai dilakukan ketika pihak kejaksaan menerima pelimpahan berkas dari kepolisian.
Kasat Pol PP Kabupaten Cirebon, Moch Sofian, kepada SC mengatakan dirinya mengaku belum melakukan upaya baik secara tertulis maupun secara lisan untuk meminta pihak Kejaksaan sumber agar melakukan penanguhan penahanan terhadap Teddy Broto.
Belum dilakukan upaya itu karena Kasat Pol PP menghormati proses hokum yang sedang di lakukan pihak kejaksaan Sumber, namun dalam hal ini saya tidak tinggal diam dalam arti selalu kordinasi dan memantau proses hokum yang sedang ditangani pihak kejaksaan yang mana nanti akan berupaya untuk melakukan permohonan agar tidak ditahan, minimalnya mengajukan permohonan tahanan rumah atau kota.
Sedangkan menurut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Cirebon Happy Hadiastuti, SH, bahwa proses kasus ini terus berjalan, selama adalam proses penanganan dikejaksaan pihaknya tidak akan memberikan penangguhan penahanan, tegasnya./@BB
Peresmian Kegiatan Fisik Pembangunan Tahun Anggaran 2008
Cirebon ,- Bersamaan dengan peringatan Hari Jadi ke-527 Kabupaten Cirebon, Kamis, 2 April 2009, Bupati Cirebon meresmikan hasil kegiatan fisik pembangunan tahun anggaran 2008, bertempat di Lapangan Pataraksa Sumber. Peresmian ini dilakukan secara simbolis pada 11 kegiatan pembangunan dari 2.020 buah kegiatan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cirebon tahun anggaran 2008 yang dananya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana APBD Kabupaten dan APBD Provinsi sebesar Rp 1.188.654.000.000,00 (satu trilyun seratus delapan puluh delapan milyar enam ratus lima puluh empat juta rupiah) dengan rincian penggunaan sebagai berikut:
- Belanja tidak langsung : Rp 710.027.000.000,00
- Belanja langsung : Rp 478.627.000.000,00
Selama tahun 2008, kegiatan fisik pembangunan menelan biaya Rp 478.627.000.000,00 dengan jumlah kegiatan 2.020 buah dan kini telah selesai 100%.
Adapun kegiatan yang diresmikan secara simbolis adalah:
Peningkatan Jembatan Serang di Kecamatan Babakan dengan biaya sebesar Rp 950.970.000,00
1. Peningkatan Jembatan Pamengkang di Kecamatan Mundu dengan biaya sebesar Rp 787.313.000,00
2. Pembangunan Pos Jaga Pemadam Kebakaran Losari dengan biaya sebesar Rp 241.694.000,00
3. Pembuatan Longstorage dan Rehabilitasi Bendung Sindangkasih di Kecamatan Beber dengan biaya sebesar Rp 193.050.000,00
4. Pembuatan Bendung Skotbalk kali Ciberu 4 Kecamatan Losari dengan biaya sebesar Rp 237.038.000,00
5. Pembangunan Gedung Perinatologi BRSUD Arjawinangun dengan biaya sebesar Rp 4.150.549.000,00
6. Pembangunan Gedung Perawatan BRSUD Waled dengan biaya sebesar Rp 546.915.000,00
7. Pembangunan Gedung SMK Negeri 1 Gebang dengan biaya sebesar Rp 1.045.500.000,00
8. Rehabilitasi SD Negeri 1 Cangkoak Kecamatan Dukupuntang dengan biaya sebesar Rp 240.000.000,00
9. Pembangunan Bangsal Pengelolaan dan Sarana Pengolah Ikan di Kecamatan Mundu dengan biaya Rp 272.524.000,00
10. Pembangunan dan Perluasan Kantor PD BPR, dengan bioaya Rp 272.524.000,00
Alokasi dana PNPM Mandiri Pedesaan tahun anggaran 2008 sebesar Rp 13.000.000.000,00 terdiri dari:
- Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 10.400.000.000,00
- Anggaran Pendapatan belanja Daerah II (APBD) sebesar Rp 2.600.000.000,00
Dana tersebut dialokasikan ke sembilan kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Gegesik
2. Kecamatan Klangenan
3. Kecamatan Kapetakan
4. Kecamatan Susukan
5. Kecamatan Beber
6. Kecamatan Sedong
7. Kecamatan Pabedilan
8. Kecamatan Talun
9. Kecamatan Susukan Lebak
Pada kesempatan yang sama, Bupati juga meresmikan dua kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan, yaitu: Polindes Desa Putat Kecamatan Sedong, TK/PAUD Puspa Nida Desa Sampih Kecamatan Susukan Lebak.//@BB
PSDA BBWS Cimanuk – Cisanggarung Antisipasi Kondisi Situ.
CIREBON,- sebagai antisipasi terjadinya musibah seperti jebolnya Situ Gintung, Tangerang Prov. Banten, Pengelola Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung melakukan peninjauan terhadap kondisi Situ Patok, Situ Sedong, dan Waduk Darma.
Menurut Kasno Kepala Seksi Operasional dan Pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Setelah dilakukanya peninjauan terhadap situ dan waduk yang berada di Cirebon dan di Kuningan, melihat situ sedong yang tingkat sedimentasi tergolong tinggi mengkhawatirkan air tidak bias lagi tertampung maka akan dilakukan pengerukan.
Tingginya tingkat sedimentasi situ sedong diakibatkan rusaknya tangkapan air di daerah hulu. "Karena itu selain pengerukan juga dibutuhkan perbaikan di daerah hulu agar tingkat sedimentasi bisa berkurang,
upaya yang sudah rutin dilakukan yakni, program konservasi. Di sekitar situ dan waduk sudah ditanami pohon. Khusus di lokasi Waduk Darma Kuningan, sedang diupayakan adanya jalan lingkar, sehingga kendaraan berat tidak melintas di atas waduk.,
namun dalam hal ini jangan diartikan kondisi situ dan waduk yang ada di Cirebon dan Kuningan kondisinya sudah gawat. peninjauan itu penting dilakukan karena kajian terakhir terhadap infrastruktur sumber daya air dilakukan sekitar 1993 lalu. Ungkapnya./@BB
Kamis, 19 Maret 2009
Hari Jadi Kab.Cirebon Ke-527 Sudah Dipersiapkan
Cirebon, Menyambut hari jadi Kab.Cirebon Ke- 527 yang jatu pada tanggal 2 April 2009, rupanya sudsah dipersiapkan secara matang oleh panitia dengan bukti bahwa panitia sudah merancang dan menjadualkan berbagai kegiatan atau perlombaan untuk memeriahkan hari jadi Kab.Cirebon.
Momentum keluarnya Cirebon dari kekuasaan Pajajaran yang tercatat dalam sejarah tanggal Dwa Dasi Sukla Pakca Cetra Masa Sahasra Patangatus Papat Ikang Sakakala, menjadi tonggak awal berdirinya Kabupaten Cirebon, atau bertepatan pada 12 Shafar 887 atau 2 April 1482 Masehi.
Menurut Ketua Panitia Peringatan Hari Jadi ke-527 Kabupaten Cirebon, Drs. H. I. Cholisin, MA, tema dalam peringatan tahun ini adalah “Dengan Semangat Hari Jadi Kabupaten Cirebon Ke-527, Kita Wujudkan Masyarakat Adil dan Makmur melalui Pemilihan Umum”. Adapun sub temanya sebagai berikut:
Dengan semangat hari jadi Kabupaten Cirebon ke-527, kita sukseskan pemilu legislatif dan pemilu presiden/wakil presiden yang damai dan bermartabat.
Melalui hari jadi Kabupaten Cirebon ke-527, kita lanjutkan kinerja aparatur pemerintahan yang bersih dan transparan menuju keberhasilan di segala bidang.
Dengan semangat gotong royong membangun Kabupaten Cirebon, jadikan momentum hari jadi ke-527, untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa
Sejumlah kegiatan turut memeriahkan peringatan Hari Jadi Kabupaten Cirebon ke-527 ini, diantaranya:
- Lomba Sepeda Santai, pada Minggu, 15 Maret 2009, start dan finish di Lapangan
Ranggajati Sumber.
- Lomba K3 antar SKPD dan kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon,
untuk periode 10-25 Maret 2009.
- Lomba memancing, pada Sabtu, 21 Maret 2009 di Pemancingan Bu Nut Kecamatan Gebang.
- Lomba nyanyi karaoke, 23-25 Maret 2009, bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati.
- Turnamen tenis lapangan, pada Selasa, 24 Maret 2009.
- Sepakbola persahabatan antara eksekutif dan legislatif, pada Jumat, 26 Maret 2009.
- Lomba karikatur, pada Jumat, 27 Maret 2009.
- Turnamen bola voli, pada Sabtu, 28 Maret 2009.
- Lomba melukis, pada Senin, 30 Maret 2009.
- Pasar Murah/Bazaar di GOR Ranggajati, mulai 30 Maret – 1 April 2009.
- Donor darah, pada Selasa, 24 Maret 2009.
- Kunjungan dan Pemberian Sembako, pada Rabu, 25 Maret 2009.
- Ziarah ke makam Sunan Gunungjati, pada Rabu, 1 April 2009.
- Khitanan massal, pada Kamis, 2 April 2009, bertempat di Gedung DPRD Kabupaten
Cirebon.
- Dzikir dan Tabligh Akbar, pada Kamis, 2 April 2009, bertempat di Masjid Agung
Sumber.
- Prosesi Penjemputan, pada Kamis, 2 April 2009.
- Rapat Paripurna Istimewa DPRD, pada Kamis, 2 April 2009.
- Malam Resepsi, pada Kamis, 2 April 2009, bertempat di Hotel Apita Cirebon.
Kamis, 12 Maret 2009
Ribuan Surat Suara Rusak Ditemukan KPU
Komisi Pemilihan Umum daerah (KPUD) Cirebon menemukan ribuan surat suara yang rusak. Kerusakan kebanyakan untuk DPR Pusat dan Propinsi, diantaranya robek, cetakan meluber, tulisan buram serta kerusakan lainnya. Kemungkinan kerusakan akan terus bertambah mengingat sejauh ini pihak KPUD masih melakukan pemeriksaan.
Untuk KPUD Kabupaten Cirebon, kerusakan surat suara baru terdapat untuk kecamaan Weru dan Plered. Di dua daerah ini sedikitnya ada 5 boks yang rusak, atau sekitar 2.500 surat suara, mengingat dalam satu boks berisi 500 surat suara.
“Saya kira jumlahnya akan terus bertambah, saat ini baru kita temukan sekitar boks atau 2500 surat ,” kata Tata Sumirta, Sekretaris KPUD Kabupaten Cirebon, Kamis (12/3).
Pemeriksaan pisik surat suara tersebut dilakukan dengan melibatkan sejumlah anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemngutan Suara (PPS). Kerusakan yang sama juga terjadi di KPUD Kota Cirebon , jumlahnya hamper sama dengan KPUD Kabupaten Cirebon..
Pantauan yang dilakukan di lapangan, anggota PPK dan PPS di kedua daerah tersebut masih melakukan pemeriksaan dan meneliti lembar demi lembar surat suara yang sudah diterima dari pusat.
Atas kerusakan tersebut kedua KPUD ini akan segera menindaklanjuti temuan itu dengan melaporkannya ke pusat, intinya agar dilakukan penggantian sebelum pelaksanaan Pemilu itu dilakukan. “Temuan itu secepatnya akan kami laporkan ke KPU Pusat dan propinsi agar segera dilakukan penggantian,” kata Tata.
SMAN 1 Dukuh Puntang Cirebon Pelopori Sijan
SMAN 1 Dukuh Puntang Kabupaten Cirebon yang juga merupakan Sekolah Standar Nasional (SSN) yang ada di Kabupaten Cirebon saat ini terus memberdayakan para siswanya melalui kegiatan-kegiatan yang dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa.
Demikian dikatakan Kepala Sekolah SMAN 1 Dukuh Puntang Kabupaten Cirebon Oso Rohyana yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon H Dudung Mulyana.
Menurut Oso, salah satu program yang sedang dikembangkan oleh SMAN 1 Dukuh Puntang antara lain pengembangan kantin kejujuran dan Sisihkan Uang Jajan (Sijan). Program Sijan yang digalakan oleh siswa melalui pengurus OSIS ternyata cukup lumayan baik dan seiring waktu perkembangannya selalu meningkat, ujar Oso.
Sijan dikatakan Oso, merupakan program untuk menyisihkan uang jajan para siswa yang setiap harinya menyisihkan uang jajan para siswa sebesar Rp100 perhari bagi setiap siswa. Alhmadulillah program tersebut sangat didukung oleh seluruh siswa yang ada disekolah kami, bahkan dengan Sijan yang hanya Rp100 perhari mampu mengumpulkan dana Rp600.000 perbulannya, kata dia.
Ditambahkannya dari program Sijan tersebut pula yang langsung pengelolaannya langsung di kelola siswa mampu dinikmati oleh semua siswa yang ada dan itu juga sangat mendidik siswa dalam mengurus keuangan. Dari program Sijan kini pengurus OSIS mampu membeli lemari pendingin dan itu semua dinikmati oleh semua siswa, karena memang program ini dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa, papar dia.
Sementara di bagian lain Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Dudung Mulyana yang dimintai komentarnya sangat mendukung sekali langkah SMAN 1 Dukuh Puntang tersebut.
Saya pernah berkunjung ke SMAN 1 Dukuh Puntang, memang iklim sekolahnya sangat berbeda. Saya melihat program sekolah selalu direspon dan dilakukan dengan baik. Hal itu juga tentunya karena figur kepala sekolahnya yang selalu bertekad memajukan sekolahnya serta para gurunya tanpa mempunyai rasa takut tersaingi atau apa pun, kata Dudung.
Gapensi Kab. Cirebon Muskercab
Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, MM membuka Musyawarah Kerja Cabang III Gabungan Pelaksana Konstruksi nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Cirebon Tahun 2009, bertempat di Hotel Patra Cirebon, Selasa, 27 Januari 2009.
Hingga saat ini di Kabupaten Cirebon sudah terdapat 22 buah kelembagaan yang mewadahi para pengusaha pelaksana jasa konstruksi yang akan turut ambil bagian dalam persaingan yang sehat dalam mengisi pembangunan yang demokratis demi meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Serta Masyarakat Jasa Konstruksi sebagai pedoman pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, Pemerintah Daerah hanya dapat menyediakan bantuan fasilitas secara selektif dalam bentuk perlindungan dari persaingan yang tidak sehat serta ketersediaan aksesibilitas terhadap informasi tentang peluang bisnis, teknologi, permodalan dan lokasi berusaha.
Pemerintah Daerah berkewajiban untuk membina dan memberdayakan pengusaha kecil dan menengah, khususnya di bidang jasa konstruksi, agar lebih kreatif dalam menciptakan peluang berusaha dan memiliki daya saing yang kuat baik di tingkat lokal, regional maupun nasional.
Pembinaan penyelenggaraan jasa konstruksi yang dilaksanakan secara berkesinambungan akan menunjukkan betapa sektor jasa konstruksi mempunyai peranan yang strategis dalam pembangunan nasioanl sehingga perlu dilakukan pembinaan baik terhadap penyedia jasa, pengguna jasa maupun masyarakat, guna menumbuhkembangkan pemahaman maupun kesadaran tugas dan fungsi serta hak dan kewajiban masing-masing, untuk meningkatkan kemampuan dalam mewujudkan tertib usaha jasa konstruksi, tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan tertib pemanfaatan hasil pekerjaan konstruksi.
Konsepsi tersebut adalah merupakan implementasi dari kebijakan umum anggaran (KUA) dalam rangka mengisi amanat otonomi yang makin luas, nyata dan bertanggungjawab.
Muscab ini diharapkan dapat memenangkan persaingan pasar dan mewujudkan peningkatan profesionalisme para pengusaha jasa konstruksi.
Pejabat Eselon IV Pemkab Cirebon dilantik
Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, MM melantik 890 orang Pejabat Eselon IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon yang diselenggarakan pada Selasa, 20 Januari 2009 bertempat di GOR Ranggajati, Sumber. Hadir dalam kesempatan ini unsur Muspida, para pejabat di lingkungan Pemkab Cirebon, para camat, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dharma Wanita Persatuan serta undangan lainnya.
Dalam pelantikan kali ini selain melantik pejabat baru juga dilakukan pengukuhan bagi pejabat yang tetap menduduki jabatan lama. Hal ini berkenaan dengan lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pola Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cirebon sebagai bukti telah terjadi dinamika yang sangat mendasar dalam tatanan sistem pemerintah daerah.
Pelantikan ini merupakan bagian integral dari konsep reformasi di bidang aparatur, sebagai wujud kesungguhan pemerintah daerah dalam menata struktur kepegawaian yang kuat dan kompeten, guna menjalankan prinsip pelayanan prima kepada masyarakat.
Adapun tujuan dari pelantikan ini adalah untuk memperoleh kinerja yang lebih baik, terutama kinerja personal, kinerja kelembagaan maupun kinerja pembangunan. Program mutasi yang juga dilakukan oleh pemerintah daerah ini tetap mengacu kepada aspek administratif, aspek yuridis serta aspek penilaian yang didasarkan secara obyektif dan rasional.
Semua ini bertujuan untuk menghasilkan kinerja-kinerja yang produktif. Bupati mengucapkan selamat bekerja kepada semua pejabat yang dilantik beserta istri. Bupati berharap agar seluruh pejabat yang baru dilantik ini dapat mengukir prestasi pada bidang pekerjaan yang baru dengan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat demi terwujudnya visi pemerintah Kabupaten Cirebon, yaitu terwujudnya masyarakat sejahtera didukung oleh pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Kegiatan WSLIC II Desa Cirebon Girang Kecamatan Talun.
Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, MM meresmikan Sarana Air Bersih Kegiatan WSLIC II Desa Cirebon Girang Kecamatan Talun, Rabu 4 Februari 2009. Tahun ini pemerintah menetapkan sasaran umum pembangunan kesehatan guna mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat, terutama penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan.
Sasaran tersebut secara khusus terkait dengan kesehatan lingkungan dan ditujukan antara lain untuk: Meningkatkan jumlah keluarga yang berperilaku hidup bersih dan sehat, Meningkatkan jumlah keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi atau jamban dan air bersih dan Menurunnya angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan penyakit berbasis lingkungan.
Adapun Tujuan WSLIC yaitu meningkatkan derajat kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di pedesaan melalui: Perubahan perilaku, Pelayanan kesehatan berbasis lingkungan serta Penyediaan air bersih dan sanitasi yang aman, cukup dan mudah dijangkau, Kesinambungan dan efektifitas program melalui partisipasi masyarakat.
Sehingga indikator keberhasilan kegiatan WSLIC-2 tidak hanya dilihat dari penyelesaian pembangunan fisik, administrasi dan berfungsinya sarana semata tetapi lebih kepada bagaimana hasil kegaitan WSLIC-2 dapat berkesinambungan dan masyarakat dapat mengembangkannya secara mandiri.
Sejak awal pelaksanaan kegiatan masyarakat diajak berpartisipasi aktif baik dalam penetapan masalah, penentuan prioritas masalah, penentuan prioritas masalah, penetapan pemecahan masalah, pembuatan rencana kerja masyarakat, pelaksanaan kegiatan, pengawasan, dan sampai pada tingkat bagaimana masyarakat dapat mengoperasionalkan dan mengembangkan sarana yang telah dibangun melalui kegaitan WSLIC tersebut.
Kepada seluruh masyarakat Bupati menghimbau untuk membudayakan 4 pesan pokok PHBS, yaitu, Buang air besar selalu di jamban/WC, selalu membuang kotoran bayi/balita ke jamban/WC, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah kontak dengan tinja dan sebelum makan serta selalu menggunakan air bersih.
Diskanla Jamin Tidak Akan Berdampak Pada Mata Pencaharian
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon menjamin hasil buangan lumpur dari pengerukan tidak akan berdampak pada kelangsungan mata pencaharian masyarakat sekitar.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Cirebon melalui pengawas lapangan, Sugono , mengatakan dampak dari pengerukan sebenarnya tidak mempengaruhi masyarakat disekitar pantai khususnya petani garam, nelayan, dan petani kerang hijau, karena jarak antara tempat budi daya kerang hijau dengan lokasi pembuangan jaraknya sangat jauh yaitu sekitar tujuh mil dari garis pantai.
"Tempat pembuangan lumpur ini sudah mendapat rekomendasi dari Nafigasi, Amdal, Sarbanda jadi tidak akan berdampak pada para petani dan nelayan sekitar," ujarnya.
Disinggung masalah Penyewaan kapal keruk, Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Lilik Indarsih, mengaku kapal tersebut disewa oleh pihak PLTU sebesar Rp360 Juta hingga 10 April nanti dengan lima kali pembayaran. Saat ini pihak PLTU sudah membayar sebesar Rp120 Juta dan sisanya masih Rp240 Juta akan dibayar tiga kali cicilan lagi.
"Pihak PLTU sudah membayar Rp120 Juta dan sekarang uang tersebut sudah disetorkan ke kas daerah, yang nantinya akan digunakan untuk biaya oprasional kapal tersebut dan juga alokasi kebutuhan yang lain," katanya.
Sementara untuk tindak lanjut sikap protes masyarakat kemarin, imbuhnya, Diskanla akan menugaskan pihak yang berada dilapangan agar mengajak perwakilan masyarakat sekitar untuk menyaksikan pembuangan tersebut dengan tujuan mayarakat mengetahui yang sebenarnya.
"Langkah dekatnya yaitu mengajak perwakilan masyarakat untuk ikut dalam proses pembuangan, setidaknya setelah itu mereka akan menceritakan yang sebenarnya kepada masyarakat yang lain," imbuhnya.
Lima Permasalahan Kabupaten Cirebon Di Bahas BKPP
Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah Cirebon, Ano Sutrisno, Selasa (3/2) siang tadi berkunjung ke kantor Bupati Cirebon untuk membahas sejumlah isu sosial yang berkembang di Kabupaten Cirebon .
Menurut Ano, pihaknya menemukan beberapa isu yang terjadi di Kabupaten Cirebon seperti melemahnya expor industri rotan, percepatan pembangunan di wilayah Cirebon Timur, pembebasan lahan proyek nasional (jalan tol dan PLTU) yang masih belum tuntas, degeradasi lingkungan pantai dan Sumber daya kelautan serta masalah banjir dan kekeringan.
Dari beberapa temuan isu yang pernah dibahas di Gedung Sate beberapa waktu yang lalu tersebut, Ano menyarankan beberapa solusi untuk segera ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon sehingga semua permasalahannya bisa segera teratasi.
"Untuk masalah expor rotan, kami menyarankan Pemkab Cirebon menjadikan Cirebon sebagai pusat pelatihan dan design furniture dengan program gerbang rotan, sehingga para investor mengetahui pusat rotan hanya ada di Cirebon," kata Ano saat bersilaturahmi dengan Bupati Cirebon yang dihadiri seluruh unsur Muspida di gedung Nyi Mas Gandasari.
Sementara untuk masalah pertumbuhan ekonomi Wilayah Cirebon Timur, Ano meminta agara Pemkab Cirebon lebih cepat dan berkonsentrasi mencari potensi yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Mengenai pembebasan lahan proyek nasional seperti PLTU Dan jalan tol, Bakorwil meminta Pemkab untuk transparan sedangkan masalah degradasi lingkungan pantai dan sumber daya kelautan serta masalah banjir dan kekeringan, Ano meminta Pemkab melakukan perbaikan ekosistem pantai dan laut serta melakukan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS).
GEBYAR IMUNISASI DI KABUPATEN CIREBON
Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, MM membuka Gebyar Imunisasi di Kabupaten Cirebon pada Kamis, 29 Januari 2009, bertempat di Ruang Nyimas Gandasari Kantor Sekretariat Daerah. Acara ini merupakan kerjasama antara TP PKK, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dan LSM MCCI/IP.
Keberhasilan pembangunan manusia diukur dengan indeks pembangunan manusia (IPM). Komponen IPM meliputi indeks kesehatan yang diukur dengan usia harapan hidup, indeks pendidikan diukur dengan angka melek huruf dan indeks ekonomi yang diukur dengan daya beli masyarakat. Pada tahun 2006, IPM masyarakat Kabupaten Cirebon 66,34 dan meningkat menjadi 66,56 pada tahun 2007.
Indeks Kesehatan berupa umur harapan hidup dipengaruhi oleh angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan intervensi yang terbukti efektif untuk mencegah penyakit tertentu. Imunisasi lengkap terhadap bayi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita.
Salah satu upaya yang dikembangkan saat ini adalah Desa Siaga. Desa Siaga berfungsi sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan, media komunikasi kesehatan dan bentuk pembinaan tenaga kesehatan di desa. Partisipasi masyarakat dapat ditunjukkan dengan adanya posyandu yang aktif dan kehadiran ibu, bayi, balita dan ibu hamil di posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk imuniasasi dasar bagi bayi dan ibu hamil.
Indikator keberhasilan program imunisasi adalah pencapaian Universal Child Immunization (UCI) desa yang memberikan gambaran pemberian imunisasi dasar lengkap kepada bayi. UCI desa tercapai apabila pencapaian program imunisasi paling sedikit 80% pada semua jenis imunisasi dan merata di seluruh wilayah. Pada tahun 2007, desa yanng mencapai UCI sebanyak 255 desa (60,14%) dan mengalami peningkatan pada tahun 2008, menjadi 289 desa (68,16%). Pada tahun yang sama, puskesmas UCI sebanyak 40 puskesmas (97, 47%) serta kecamatan UCI sebanyak 32 kecamatan (80%).
Alokasi Anggaran Perbaikan Jalan Minim
Banyaknya ruas jalan di Kabupaten Cirebon yang rusak, dianggap tidak sebanding dengan anggaran pembangunan jalan yang tersedia dalam APBD.
Menurut informasi, APBD Kabupaten Cirebon yang ada pada Dinas Bina Marga untuk belanja modal pengadaan konstruksi jalan berkisar Rp2,4 miliar. Dana tersebut rencananya dialokasikan antara lain untuk rehabilitasi jalan Karangsembung, Dukuhwidara, Damarguna, jalan masuk ke SMPN 1 Pabuaran, dan jalan masuk ke SMPN 2 Lemabahabang.
Jalan rusak di depan Pasar Ciledug, Pasar Pabuaran, dan Pasar Babakan, nama kegiatannya tidak muncul.
Ketika ingin dikonfirmasikan ke Dinas Bina Marga, Kepala Bidang Bina Teknik, Chepy Wirahmana tidak ada di tempat. Dihubungi melalui telepon selulernya, Chepy tidak begitu hafal sebab datanya ada di kantor. Saat hendak dikonfirmasi, Sugeng Raharjo yang juga salahsatu staf Dinas Marga tidak ada di tempat.
Sementara itu anggota Komisi C DPRD Kabupaten Cirebon, Ade Firmansyah menilai, dengan alokasi anggaran yang terbatas, memang tidak bisa diharapkan secara maksimal untuk membangun sarana jalan yang rusak.
Pemkab Habiskan Dana Rp700 Juta
Universitas Cakrabuana Terganjal Perizinan
Sejak tahun 2007, Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi MM mempunyai keinginan untuk mendirikan perguruan tinggi (PT) di Kabupaten Cirebon . Sebab, hingga saat ini di wilayahIII tinggal Kabupaten Cirebon yang belum memiliki PT. Sepertinya keinginan tersebut untuk saat ini dan beberapa tahun ke depan belum bisa direalisasikan. Pasalnya, pendirian universitas terganjal izin pendirian perguruan tinggi di Kabupaten Cirebon .
"Sebab, saat ini kuota untuk mendirikan perguraan tinggi dari Departemen Pendidikan Nasional telah habis. Sehingga, perguruan tinggi yang akan dibangun oleh Pemkab Cirebon belum bisa direalisasikan dalam waktu beberapa tahun ke depan," kata Kasubag Program Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kabupaten Cirebon, Drs Moch Hafni
Menurut Hafni, meskipun izin untuk mendirikan universitas telah habis kuotanya, Pemkab Cirebon masih memiliki cara dan jalan agar Pemkab Cirebon bisa mendirikan universitas.
Lanjutnya, cara yang bisa dilakukan oleh Pemkab Cirebon untuk mendirikan universitas adalah dengan cara melakukan penggabungan dengan beberapa sekolah tinggi yang sudah ada saat ini. Selanjutnya, Pemkab Cirebon tinggal menambahkan fakultas-fakultas yang belum ada.
"Selain itu, Pemkab Cirebon bisa juga menempuh cara berafiliasi dengan perguraun tinggi negeri seperti Unpad atau semacam kelas jauh. Selanjutnya setelah sekian lama nantinya kelas jauh tersebut akan berhenti dan bisa menjadi universitas tersendiri," tegasnya.
Padahal, untuk mewujudkan pendirian PT yang akan dinamai Universitas Cakrabuana tersebut, Pemkab Cirebon telah melakukan studi kelayakan dengan menggandeng konsultan CV Sasana Karya. Bahkan saat ini, di lobi kantor Bapeda Kabupaten Cirebon telah ada sebuah maket yang menggambarkan bangunan Universitas Cakrabuana secara lengkap.
"Untuk membuat studi kelayakan dan perencanaan secara detil pembangunan fisik universitas telah menghabiskan dana sekitar Rp700 juta sejak tahun 2007," sebut Hafni.
Bangunan Universitas Cakrabuana tersebut nantinya akan memanfaatkan lahan milik Pemkab Cirebon di depan asrama Haji Watubelah. Dan untuk membangunan universitas yang lengkap dan sesuai dengan maket yang telah ada diperkirakan akan membutuhkan dana sebesar Rp80 miliar.
"Namun saat ini yang terpenting adalah bagaimana Pemkab Cirebon mengusahakan izin pendirian unversitas dengan membentuk tim koordinasi yang bisa melobi dengan perguran tinggi yang ada di Kabupaten Cirebon mau tidak untuk bergabung. Sebab, bila mengandalkan izin sendiri akan sulit karena kuotanya telah habis," pungkasnya.
BOS SMP Jadi Rp540 Ribu/Tahun
Sekolah menengah pertama (SMP) baik negeri maupun swasta pada tahun 2009 bakal mendapatkan bantuan BOS (biaya operasional sekolah) reguler yang berlipat dari tahun sebelumnya. Jika tahun 2008 BOS dari pemerintah pusat sekitar Rp29.500/siswa/bulan, tahun ini menjadi Rp45 ribu/siswa/bulan atau Rp540 ribu/tahun. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga direncanakan memberikan BOS untuk SMP sebesar Rp10.625/siswa/bulan atau Rp127.500/tahun.
Selain itu, pemerintah pusat juga kembali akan memberikan bantuan BOS buku senilai Rp30 ribu/siswa. Pemprov Jawa Barat juga tidak mau kalah untuk meningkatkan pendidikan, tahun anggaran 2009 merencanakan pemberian BOS buku bagi siswa SMP sebesar Rp10 ribu/siswa. Namun, yang sebelumnya ada bantuan dari Pemkab Cirebon melalui program bebas DSP, tahun 2009 tidak ada lagi.
"Dengan adanya BOS dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi totalnya sebesar Rp55.625/siswa, oleh Pemkab Cirebon dianggap cukup. Sehingga tidak perlu lagi ada bantuan dari APBD Kabupaten Cirebon. Tahun 2008 hanya sebesar Rp54.500/siswa dengan rincian BOS pusat mendapat Rp29.500, bantuan pemkab melalui program bebas DSP sebesar Rp15 ribu dan bantuan rutin biaya alokasi umum (BAU) Rp10.000," ungkap Kasi SMP Drs H Iman Sukiman MM mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Dudung Mulyana MM.
Dikatakan, sebetulnya berdasarkan perhitungan RAPBS (rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah), membutuhkan Rp6.5000/siswa, dengan parameter perhitungan jumlah rombongan 24 kelas atau sekitar 960 siswa. Dengan keterbatasan dana di SMP, sekarang tidak dapat program DSP dan dana rutin BAU, maka harus mengefisienkan anggaran yang ada. Padahal, dana rutin BAU itu untuk untuk pengadaan listrik, telepon, air, ATK (alat tulis kantor), dan perbaikan ringan seperti mengecat dan pergantian genteng atau kaca.
Sehingga, kemungkinan perbaikan dan perawatan ringan tidak tersentuh,
Bagaimana solusinya selain melakukan efisiensi? Menurut Iman, bupati menekankan tidak boleh memungut dari siswa, maka kepala sekolah harus memanfaatkan dana yang ada. "Kepala sekolah tidak boleh minta iuran dana dari siswa meskipun kekurangan dana untuk bayar listrik, kecuali masyarakatnya peduli," tandasnya.